Lebaran 1440 H di Grojogan Sewu Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah

Besar dan tinggal di Semarang Jawa Tengah ternyata tak membuatku sering melakukan explorasi tempat wisata di kota-kota sekitar Jawa Tengah. Seringkali kita wisata ke tempat-tempat yang dekat dengan rumah sehingga lama kelamaan merasa bosan ke situ-situ lagi karena sudah terlalu sering dan tempat wisatanya pun tidak banyak melakukan perubahan. Setelah sekian lama tinggal di Kabupaten Bogor Jawa Barat, liburan ied 1440 H kemarin muncul keinginan ingin melakukan explorasi sekitar Jawa Tengah ditunjang dengan tol trans jawa yang sudah membentang dari Jakarta hingga Surabaya. Entah kenapa tiba-tiba munculah ide explore Karanganyar. Informasi dari teman cek IG @explorekabkaranganyar untuk update info kekinian seputar Karanganyar. Nah dari situlah petualanganan sehari di Karanganyar dimulai.

Rute tercepat berdasarkan googlemap

Berbekal info jalan menuju Karanganayar yang biasanya merambat jika liburan tiba, kita memanfaatkan aplikasi googlemaps untuk mencari jalan tercepat, rute tercepat pun berhasil dilewati dan memang lebih cepat hanya saja jalannya kecil dan tidak ada penjual makanan ataupun souvenir, jalanan yang bagus dengan pemandangan sawah di kanan kiri atau beberapa rumah penduduk. Jalan utama menuju tawangmangu dari gerbang tol karangaanyar memang lebih lebar dan di kanan kiri banyak rumah makan yang menarik untuk dicoba, belum lagi tempat wisata pendukungnya yang tak kalah banyak tetapi memang lebih jauh dan lebih padat. Untuk waktu tempuh lebaran ketiga kemarin saja melalui jalur cepat butuh waktu hanya 1 jam.

Peta di Lokasi Wisata Tawangmangu

Pintu masuk ke obyek wisata grojogan sewu sebenarnya dari loket satu dan pintu keluar ada di loket kedua, tetapi kemarin kita masuk dari loket kedua entah itu berlaku di hari biasa atau tidak. Harga tiket masuk pun berbeda untuk wisatawan lokal dan wisatawan asing, bedanya bagai langit dan bumi, hehehe. Berdasarkan pengalaman, dibandingkan dengan tempat wisata di luar negeri yang telah kami kunjungi yang pastinya sudah dikelola lebih baik (baca : profesional…:D) memang bagai langit dan bumi terutama dari sisi edukasi ke turis lokal. Dengan harga tiket masuk Rp 20.000 buat turis lokal memang tidak ada diberi flyer atau brosur terkait informasi seputar tempat wisata (dan memang tempat wisata di Indonesia rata-rata tidak menyediakan brosur terkait informasi tempat wisatanya), saya tidak tahu apakah ini juga berlaku untuk turis mancanegara mengingat tarif masuk untuk mereka hampir 6x lipat harga turis lokal. Postif thingkingnya bisa jadi ini karena budaya membaca masyarakat kita yang rendah sehingga brosur-brosur yang tadinya diharapkan memberi pencerahan terhadap masyarakat lokal yang berkunjung malah jadi sampah karena dibuang sembarangan atau parahnya dibuat asbak rokok…^_^. Mungkin sekedar saran bagaimana kalau pemkab menyediakan brosur dalam bentuk kit beserta souvenirnya tetapi tidak gratis sehingga masyarakat lokal yang berminat ingin tahu lebih banyak terkait tempat wisata tersebut bisa membeli di pusat souvenir…^_^.

Jalan menanjak setapak berbatu menuju grojogan sewu

Untuk rute tercepat menuju grojogan sewu sebenarnya enak dari loket kedua, hanya 300 meter dari pintu loket sudah sampai air terjun. Itupun mengingat faktor “U” dan kondisi jalan yang berbatu sekaligus berundak membuat napas kembang kempis dan badan pegal semua. Jika beruntung sepanjang perjalanan bisa ditemui beberapa monyet liar yang tidak terlalu mengganggu, untuk ukuran air terjunnya sendiri memang tidak besar dan spektakuler macam air terjun niagara, tetapi cukup untuk edukasi buat anak terutama terkait flora dan fauna di sepanjang perjalanan menuju air terjun. Ada berbagai aneka lumut dan biji pinus berserakan di jalan, kita sempat memungut beberapa biji pinus untuk dibuat kerajinan tangan.

Di sepanjang lokasi air terjung kita bisa sewa tikar dengan harga yang seragam yaitu 5000/sewa/hari. Sepertinya pemerintah kabupaten Karanganyar telah berhasil dalam hal penyeragaman tarif di lokasi wisata seperti tarif sewa tikar, tarif makanan dan minuman dan tarif lainnya sehingga tidak ada istilah “dikepruk” harga atau “mremo” liburan. Salut saya dengan usaha pemkab Karanganyar yang telah membuahkan hasil ketaatan para pedaganag di lokasi wisata. Untuk wahana yang bisa dinikmati selama kita di grojogan sewu seperti flying fox, jembatan gantung, kolam renang, panjat dinding dan bermain air yang tentunya dengan tarif yang tidak membuat kantong bolong.

2 thoughts on “Lebaran 1440 H di Grojogan Sewu Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *