Keliling Jepang dalam 10 Hari – Hari Keempat (Hiroshima dan Miyagi)

Hari keempat mulai lah petualangan menjelajah kota-kota di Jepang di mulai. Perjalanan dari Osaka ke Hiroshima membutuhkan waktu 1.5 jam perjalanan dengan menggunakan shinkansen dengan jarak tempuh hampir 300 km. Kalau di Indonesia seperti perjalanan dari Jakarta ke Cirebon. Berangkat dari Hotel sekitar pukul 6 pagi agar semua rencana bisa terlaksana sesuai target. Karena bangun pukul 5 pagi, sisa waktu 1 jam kita anggap tidak cukup bila harus mandi pagi sehingga kita semua berangkat tanpa mandi, wkwkwkwk. Untuk naik Shinkansen menuju Hiroshima, kita harus naik subway terlebih dahulu ke stasiun shin-osaka, sedangkan hotel kita berada dekat di stasiun Higashimikuni (terpaut 1 stasiun dari Stasiun Shin-Osaka). Shinkansen tercepat menuju Hiroshima ada 2 operator, yaitu Mizuho dan Nozomi. Kita memilih naik Nozomi, karena pertimbangan harga yang relatif murah, tetapi dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing ya.

Suasana di sekitar atomic dome bomb Hiroshima
Tram dari Stasiun Hiroshima ke dome bomb atomic

Tiba di Hiroshima tepat pukul 08.30 pagi hari, keluar stasiun kita naik tram (bisa yang jalan di tengah) menuju atomic bomb dome. Walaupun hiroshima hanya 300 km dari osaka tetapi cuaca di Hiroshima sangat berbeda dari di Osaka. Hiroshima saat itu sudah memasuki musim panas dengan suhu mendekati 27 derajat sehingga jacket tebal yang kita gunakan dari Osaka terkesan aneh dan salah kostum. Memakai pakaian tebal di cuaca panas….hahahaha. Perbedaan suhu yang mendadak ini di luar dugaan ternyata menyita energi dan stamina sehingga saya tidak terlalu fokus berjalan-jalan mengelilingi situs bersejarah ini. Kabarnya di situs ini juga radiasi nuklirnya sudah mendekati 0 jadi aman untuk dikunjungi. Suasana di sekitar dome ini sebenarnya nyaman dan bagus, ada banyak lokasi memorial yang bisa dikunjungi untuk mengetahui sejarah lengkap peristiwa pengeboman bom atom di Hiroshima.

Untuk makanan halal ?? Saya tidak menemukan di sini, tetapi di dekat sini ada penjual jus jeruk sunkist murni yang mungkin bisa di coba. Harganya sekitar 400 yen untuk satu gelas regular. Cukup segar mengobati dahaga di bawah terik matahari. Dari sini jika berminat mengunjungi Miyajima Island (Itsukushima Shrine) sudah dekat. Ada beberapa cara untuk menuju pulau tersebut, bisa dengan kembali ke stasiun kereta awal kemudian naek kereta hingga sampai ke penyeberangan feri. Cara kedua bisa langsung menyeberang dengan menggunakan cruise dimana lokasinya tak jauh dari penjual jeruk sunkis ini. Saat itu karena cuaca sangat terik kita memilih cara kedua. Kelemahan cara kedua adalah harga yang dibayarkan lebih mahal….:D.

Awalnya kapal melaju dengan tenang menyusuri sungai, memasuki laut lepas kapal melaju dengan kencang. Perjalanan sekitar 28 km ditempuh dalam waktu 1 jam sungguh terasa amat lama saat itu. Tiba di pulau miyajima dari jauh sudah tampak shrine yang berada di tengah laut. Biasanya pulau ini identik dengan hal-hal yang horor, biasanya film-film horor dari Jepang banyak mengambil latar di sini. bahkan souvenir yang ditawarkan juga banyak bertema horor. Tak heran memang pulau ini usianya sudah hampir 600 tahun dan biasanya dikaitkan dengan acara keagamaan agama Shinto. Komplek di pulau ini masuk dalam daftar UNESCO World Heritage Site.

Di pulau ini tidak ada kendaraan bermotor, kita keliling pulau ini dengan berjalan kaki. Ada banyak rusa yang dibiarkan bebas berkeliaran sehingga kita bisa berinteraksi atau foto bersama rusa. Kalau mau berfoto dekat shrine, mau tak mau kita harus mengelilingi hampir separuh pulau ini, cukup melelahkan degan cuaca panas dan membawa 2 anak kecil. Sebenarnya ada banyak penjual es krim kopi atau macha, akan tetapi kita tidak berani mencicipi juga tidak mendapat rekomendasi halal. Walaupun di beberapa situs ada yang mengatakan bisa di tanyakan kandungan yang terdapat di es krim buatan mereka, tetapi dengan penguasaan bahasa inggris mereka yang kurang bagus kombinasi dengan cuaca cukup terik membuat saya sedang malas berbasa basi menanyakan kandungan es krim…:)). Andai saja saya bisa tahu tulisan jepang mungkin bisa membaca tulisan-tulisan mirip oret-oretan itu. Untuk restoran yang menyediakan halal food rekomendasi dari sebuah blog pun buka mulai pukul 17.00 sedangkan siang itu stok onigiri kami sudah menipis karena perjalanan yang jauh.

Pantai di sekitar shrine tersebut bukanlah pasir putih yang halus seperti tepung, anak kecil juga tidak bisa bermain di sekitar pantai karena pasirnya mengandung pecahan coral dan kerang. Akan tetapi karena pengemasan wisata beserta ekosistemnya yang bagus maka shrine ini bisa menarik ribuan wisatawan kemari dan kebanyakan hanya untuk berfoto.

4 jam kita mengitari pulau sudah membuat lelah dan hilang arah sehingga kita memutuskan untuk pulang kembali ke hiroshima dan lanjut ke Osaka. Untuk ke Hiroshima kita bisa naik ferry besar yang jadwal keberangkatan cukup banyak sehingga tidak perlu khawatir antrian yang panjang. Perjalanan dengan ferry ini ditempuh sekitar 10 menit kemudian kita jalan kaki menuju stasiun subway hiroshima. Dari sini lanjut naik shinkansen menuju Osaka. Untuk tempat sholat kita tidak menemukan, sehingga selama keliling kota-kota di Jepang salah satu bekal kita adalah membawa alas sholat (sajadah) mini kemudian berwudhu di toilet dan sholat di mana saja yang tempatnya tidak terlalu mencolok umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *