Keliling Jepang dalam 10 Hari – Hari Kedua (Kansai Osaka dan Dotonburi)

Mendarat di Bandara Kansai Jepang saya sudah pasrah semoga ada restoran halal di Bandara Kansai Osaka (baca artikel yang hari pertama). Mendarat di kansai, Osaka pertama kali yang kita cari adalah toilet, dan ternyata toilet di bandara kansai osaka ada air buat cebok….hahahaha. Sebenarnya saya paling malas kencing di toilet yang tidak ada air buat cebok, kita harus bersusah payah membasahi tisu untuk cebok atau menggunakan tisu basah, terlalu merepotkan…^_^. Belum lagi WC nya terbilang canggih, karena ada penghangat di tempat dudukan toilet dan ada beberapa tipe semburan air cebok yang dapat kita pilih.

Sebenarnya kecanggihan WC di Jepang saya sudah tidak terlalu kaget, karena 9 tahun yang lalu saya sudah pernah ke Osaka juga, hanya saja saya sudah lupa detil kondisi di Bandara Osaka. Lepas dari pemeriksaan imigrasi segera kita cari restoran halal, karena waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 dimana jam makan siang sudah dekat, karena mencari makanan halal di Jepang susah, jadi mending kalau dari hasil googling di wilayah tersebut ada rekomendasi penjual makanan halal atau ada restoran halal biasanya kita samperin. Berdasarkan hasil pencarian selama transit di Bali di Bandara Kansai Osaka ada beberapa restoran halal, yang pertama saya cari adalah restoran genre halal Jepang, masak jauh-jauh ke Jepang makannya di restoran Malaysia….kayaknya kurang gimana githu..wkwkwkw. Walaupun pada akhirnya, di hari-hari selanjutnya kita makan juga di restoran halal yang bukan genre Jepang….daripada gag makan….^_^.

Restoran Udon Halal di Bandara Kansai Osaka (Apr 2019)

Tepatnya di lantai 2F, di ujung sendiri restoran halal U-Don berhasil ditemukan. Sudah senang sekali akhirnya berhasil juga menyicipi udon authentic jepang, dan ternyata rasanya sama dengan Maragume udon yang ada di mall-mall Jakarta….hahahaha.

Menu di Restoran U-don Kansai Osaka Japan

Harga u-don disini malah lebih mahal daripada di jakarta walaupun memang porsinya lebih besar. Selain udon ada juga tempura, onigiri dan nasi beef yang bisa dicoba, hanya saja untuk nasi beef nya menurut saya masih berbau sapi….lebih enak di Maragume udon…lebih berbumbu rempah, tapi itu tergantung selera sih. Oya untuk minuman di sini free matcha mau hot atau cold ya, lumayan khan beli 1 porsi minumnya ambil 4 gelas….wkwkwkwk.

Suasan di Stasiun dekat Bandara Kansai Osaka untuk menukarkan JR Pass (Apr 2019)

Sebelum meluncur ke hotel, jangan lupa menukarkan JR Pass dan Japan Rail Ticket (Shinkansen) yang sudah di beli online dari Indonesia, yang mana tempat menukarkannya dekat dengan pintu keluar bandara kansai. Kalau pas saya kemarin memang suasananya agak ramai, antri tetapi tertib dan rapih. Setelah urusan pertiketan selesai, cari kereta menuju lokasi hotel.

Hotel Quartz Shin Osaka japan (April 2019)

Untuk hotel, kita selalu membiasakan booking hotel yang dekat dengan stasiun kereta, max jarak terjauh 500-600 meter, supaya tidak banyak ongkos untuk transportasi lagi. Di Osaka kita menginap di hotel Quartz di daerah Shin-Osaka (baca : singosaka). Awalnya kita agak ragu juga ketika akan membooking hotel ini dari booking.com, karena hotel ini sebenarnya adalah apartemen kemudian entah karena apa disulap jadi hotel. Lokasi hotel juga berada di tengah pemukiman penduduk, jadi terkesan sepi. Sebenarnya kita ada dua kandidiat hotel, hanya saja hotel yang satu ketika di kontak via email responnya lambat dan hotel yang ini responnya lumayan cepat akhirnya kita memutuskan memilih hotel ini. Untuk anak usia di atas 6 tahun dikenakan biaya full 1 orang.


Suasana Koridor di Hotel Quartz Osaka

Hotelnya enak juga, ada kompor listriknya kalau yang mau masak, kebetulan saya tidak membawa indomie jadi kompor tidak terpakai. Di lantai 2 hotel juga ada laundry kalau mau cuci pakaian, cukup membayar 400 yen untuk satu kali pakai mesin cuci dengan berat standar pakaian kotor sekitar 6.5 kg durasi cuci 1.5 jam. Pengalaman apabila baju terlalu tebal yang di cuci terkadang pengering standar masih kurang, sehingga perlu di keringin sekali lagi bayar dengan menambah biaya sekitar 100 yen. Untuk makanan, kita membeli onigiri tuna mayonaise di seven eleven dekat hotel.

Suasana Dotonbori Osaka Malam Hari lengkap dengan cruise di kanalnya di dekat papan iklan glico sign.

Jam 17 sore, dengan kereta kita keluar menuju dotonbori, menyusuri salah satu pusat keramaian di Osaka. Dotonbori adalah salah satu pusat kuliner, perbelanjaan dan hiburan yang dilewati kanal besar yaitu kanal dotonbori. Lokasi dotonbori terkenal dengan papan iklan glico man, katanya itu perusahaan makanan tetapi saya sendiri belum pernah tahu makanannya seperti apa dan halal atau tidak…^_^. Bagi umat muslim, di sini memang ada beberapa restoran halal dan beberapa makanan halal yang di sediakan restoran yang muslim friendly, tetapi bagi saya tetap saja mencari restoran halal itu bagai mencari jarum di tumpukan jerami. Restorannya yang banyak dan kecil-kecil membuat terkadang tanda halal tidak terbaca plus disorientasi dengan bau harum dari berbagai restoran terutama takoyaki…:((.

Takoyaki di Dotonburi Osaka

Tips : bagi yang muslim kalo mau mencoba takoyaki apabila tidak menemukan restoran halal bisa di mana saja tetapi hindari saus takoyakinya karena mengandung mirin. Pastikan juga takoyaki yang di sajikan tidak ada yang takoyaki isi B2…^_^.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *