Familiy Backpack : Genting Highland Malaysia

Family travelling kali ini kami merencanakan Malaysia (wilayah Kuala Lumpur dan sekitarnya), semampu dan sekuat tenaga yang ada. Mungkin ada sebagian orang bertanya: apa yang menarik dari Malaysia, terutama Kuala Lumpur? Untuk menjawab pertanyaan itu, jawaban sederahanya sih: tidak banyak.

Tetapi justru karna itu, saya lebih bisa untuk menikmati perjalanan bersama keluarga terutama dengan kedua anak saya, menambah kenangan kebersamaan kami yang akan dikenang pada waktunya serta menambah pengalaman hidup si anak. Menjalani proses itu ternyata lebih menarik untuk dinikmati jika dibanding dengan jalan-jalan mendatangi tempat tempat ikonik dunia.

Bagi kami, Malaysia masuk dalam pilihan karena faktor negara yang masih ramah anak, yang bisa memberikan keseruan tersendiri mengajak mereka eksplorasi budaya baru, bahasa baru, makanan baru dan hal-hal lainnya yang masih mirip-mirip Indonesia. Dan salah satu tempat yang kami kunjungi adalah Genting Highland.

Untuk perjalanan dari KL ke Genting Highland ini, kebetulan kami dihantar oleh teman suami menggunakan mobil. Tadinya mau naek bis khusus ke Genting dari KLCC, tapi karna di-insist untuk dianter, ya Alhamdulillah kami terima. Jadi, kami nunggu di KLCC lalu dari situ kami dijemput langsung menuju ke Genting. Dalam perjalanan kami mampir sebentar ke rumahnya di deket Batu Caves. Tampak patung emas Batu Caves saat mobil meluncur menuju Genting.

Perjalanan via mobil ke Genting sekitar 1-2 jam, dengan melewati beberapa ruas jalur tol dan jalan umum yang lumayan lebar. Kalo diibaratkan di Indonesia, perjalanan ke Genting ini mirip perjalanan dari Cirebon ke Bandung atau Bandung ke Lembang, namun dengan lebar jalan yang lebih lebar. Naik turun memutar dataran tinggi dan suasana dinginnya sudah mirip, cuman kurang jajanan pinggir jalan aja….

Sampai di Genting Highland, suasana dingin pastinya… dan masih sepi padahal sekitar jam 12-an siang. Kami langsung beli tiket 2-ways (pp) naik kereta gantung (gondola) Awana Skyway, dan langsung masuk ke gondola yang antriannya masih pendek. Gondolanya lumayan luas, muat buat 6-8 orang dan keliatan baru dan bersih.

Perjalanan menuju ke atas (SkyAvenue Station) bener2 ngebuat dag dig dug juga sih awalnya, apalagi sudut naiknya langsung curam. Makin lama makin terbiasa, dan akhirnya bisa juga menikmati pemandangan dari gondola yang semakin menjauh dari stasiun awal. Di tengah2 jalan, gondola berhenti di stasiun klenteng Chin Swee, yang mau turun en foto2 di sekitaran klenteng silakan. Ntar kalo selesei foto2, bisa naek gondola lagi utk lanjut ke atas tanpa harus beli tiket lagi….

Setelah 10-15 menit menikmati pemandangan dari gondola, termasuk kalo lagi beruntung bisa liat pemandangan diatas awan tipis, akhirnya sampe juga di SkyAvenue Station yang berada 1 gedung dengan mal besar di atas Genting Highland. Gak banyak yang bisa diceritakan disini kecuali mal ini berisi branded shop dan beberapa tempat makan yang menarik untuk dicoba. Paling 1 hal yang layak diceritain dari mal ini adalah adanya pertunjukan SkySymphony yg lumayan bagus selama sekitar hampir 30-an menit. Dan pastinya foto2 didepan kasino Genting yang terkenal itu.

Pulang dari SkyAvenue menggunakan gondola lagi sampai ke Awana Skyway Station, dan ternyata antrian dibawah yang mau naek ke atas sudah panjang. Mungkin makin malem makin menarik kali ya…

Kita rencana pulang ke KL mengunakan bis yang tersedia di terminal bis Awana. Beberapa bis dengan rute ke beberapa titik di KL sudah berjejer di terminal. Kita gak perlu khawatir untuk ketinggalan bis karena setiap jam pasti ada sampe malem. Kami beli tiket bis dengan tujuan KLCC untuk 4 seat, biar lega dikit buat si kecil.

Dan kami pun meluncur pulang ke KLCC yang udah mulai macet karna bersamaan dengan jam pulang kantor….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *