Family Backpack : Travelling to Bangkok (Preparation)
Akhirnya, setelah 8 tahun yang lalu hanya transit di bandara Svarnabhumi, di 2018 ini Alhamdulillah ternyata saya masih diberi kesempatan untuk benar-benar explore Thailand, meskipun masih di kota Bangkok dan sekitarnya, bersama suami dan 2 anak saya (22 bulan dan 7 tahun).
Dulu backpacking biasanya hanya sendirian atau paling banter hanya berdua dengan suami. Ternyata ketika travelling bersama anak kecil sensasinya, ritme, pengalaman dan suasananya berbeda, walaupun kota tujuannya sama.
Family backpack ke Bangkok ini sebenarnya travelling yang ketiga bersama mereka, dimana sebelumnya travel ke Singapura dan Malaysia.
Tiket ke Bangkok ini kita peroleh saat GOTF (Garuda Online Tiket Fair) di bulan Agustus 2018 untuk penerbangan bulan November 2018. Berdasarkan hasil pantauan kita secara online, untuk penerbangan ke Bangkok di tanggal yang dipilih, dari semua maskapai penerbangan yang nyaman buat anak kecil, tiket Garuda Indonesia di GOTF inilah yang paling murah (kisaran 11juta untuk 3 dewasa dan 1 infant), harganya duapuluhan ribu lebih mahal dari Thai Airways.
Kenapa Garuda Indoesia? Pertama karena brand dalam negeri. Kedua, yang pasti makanan di sini halal semua Insya Allah, jadi gag perlu pusing-pusing request halal food. Ketiga, berdasarkan pengalaman, maskapai ini kami nilai ramah untuk anak kecil di saat ini. Ketika check-in, membawa anak kecil dimungkinkan untuk request seat paling depan (economy class), sehingga ruang lebih luas plus ada baby food yang langsung diberikan sesaat sebelum/sesudah pesawat take-off. Baby food ini mujarab waktu diberikan ke anak kami saat rewel di penerbangan.
Untuk kenyamanan dan menghindari keribetansaatcheck-in, kami membiasakan sebisa mungkin city check-in 48 jam sebelum keberangkatan, sehingga bisa booking seat sekaligus baby food. Waktu penerbangan ke Singapura, saya lupa order baby food saat city check-in, dan bener aja ternyata di pesawat tidak diberikan baby food.
Travelling bersama bayi memang perlu banya trik dan persiapan, selain doa tentunya, hehehe…
Trik yang pertama yang kita persiapkan adalah siapkan banyak snack untuk persiapan take off dan landing, supaya dia ngunyah terus, jd mengurangi resiko sakit di telinga.
Trik kedua, atur jadwal tidur si kecil supaya ketika take off ato landing dia sedang terlelap tidur. Kebetulan anak kedua saya aktif dan lincah sekali, sewaktu berangkat ke Singapore kita tidak terlalu mempersiapkan jadwal tidurnya, alhasil di dalam pesawat hampir sepanjang perjalan dia ngamuk hebat pengen turun dan bermain di gang pesawat. Setelah pengalaman itu, kita selalu mengkondisikan supaya dia bermain berlarian di bandara/gate sebelum masuk pesawat sehingga ketika di pesawat harapannya dia akan kelelahan dan segera tertidur, ^_^. Di ruang tunggu Terminal 3 Soetta ada play ground buat anak, jadi lumayan membantu menguras energi mereka.
Trik ketiga adalah membawa madu stamina yang cocok untuk kedua anak kami, termasuk juga essential oil seperti olbas (untuk flu), herbicort (untuk luka), minyak tawon beruang (untuk digigit serangga), aloe vera (pelembab), minyak cengkih (sakit gigi)…hahahha…uda kayak jualan essential oil. Ada sih mempelajari sedikit tentang essential oil, jadi sekalian di praktekkin aja.
Travelling ke Bangkok ini, kita berangkat Sabtu sore jam 16.40 dan pulang minggu depannya di Sabtu siang. Rasa penasaran dengan Chatuchak Market membuat durasi kita tinggal di thailand jadi bertambah panjang….wkwkwkwk. Itinerary-nya memang kita hanya akan mengeksplore Bangkok aja, dikarenakan ada 2 anak kecil. Berdasarkan pengalaman kita 2 dua kali travelling bersama mereka jika sudah sore maka mood jalan mereka sudah menurun, dan yang ada malah mengasuh anak rewel di jalan. Bisa dimaklumi, seharian dari pagi mereka harus berjalan menyusuri jalan dan lorong-lorong dengan berpanas-panas dan naik angkutan umum, stamina mereka belum setangguh orang dewasa. Sehingga jika sore tiba, kita lebih banyak menghabiskan waktu di kamar hotel atau di warung-warung sekitar hotel sekedar mencari makan malam.
Untuk pembahasan di tiap-tiap itinerary, ntar saya buat judul sendiri saja ya…biar tidak terlalu panjang…:D.
Seru nih. Kmrn kt ke bangkok juga udah bnyak berubah sejak 6 tahun lalu. Dan duriannya skrg jadi agak mahal. Dan juice pomenya jg sudah agak naik.. hehe.. tp ttp masih murah makanan d sni d bandingkan di singapore
kalo dibandingkan singapore, makanan di malaysia dan thailand lebih murah, tapi kalo dibandingkan sama Indonesia tetap Indonesia lebih murah…^_^. Terima Kasih sudah mengunjungi blog saya.
Benar mba monika. Keragaman makanan dan murahnya makanan di indo jauh lebih maknyus dr pda di luar negri.