Eksotisnya Pulau Belitung
Pulau Belitung adalah salah satu pulau yang elok sepanjang mata memandang. Sebelum pesawat mendarat, sempat kita disuguhi dari atas hamparan putih bekas galian timah berbentuk cekungan berisi air bak danau berwarna. Sempat sedikit meragukan benarkah ini belitong yang tersohor itu ? karena hamparan galian bekas timah tersebut sebenarnya tidak elok dipandang.
Setelah turun menempuh sekita 45 menit perjalanan udara dari Jakarta, mendaratlah kita di H.AS.Hannandjoedin Tanjung Pandan. Perjalanan dari bandara ke Hotel (saat itu kita menginap di aston) memakan waktu sekitar 1 jam. Kanan kiri disuguhi hamparan tanah kapur. Transportasi di belitung ini tidak mudah, tidak ada angkotan (atau minim) dan tidak ada becak. Jadi biasanya kalau ke sini harus sewa mobil, dengan catatan saya kesini tahun 2014. Setelah beristirahat di hotel, saya melanjutkan perjalanan ke beberapa pantai di Pulau Belitong, salah satunya adalah tanjung kelayang.
Tanjung Kelayang adalah pantai yang menurut saya paling indah di belitung. Gambar di atas adalah gambar dari bibir pantai tanjung kelayang. Dari pantai inilah kita bersama rombongan menyewa kapal untuk keliling pulau-pulau kecil dan menikmati jernihnya laut di sekitar pulau belitung dengan harga sekitar 500rb/3 pulau. Sebenarnya banyak pulau di Sekitar belitung, tapi dengan harga sebesar itu, kita hanya diminta memilih 3 pulau.
Akhirnya kita memutuskan ke Pulau Lengkuas, Pulau Kepayang dan Pulau Burong. Di pulau lengkuas kita memutuskan naek ke Mercusuar peninggalan Belanda. Saat itu cuaca tiba-tiba buruk, sehingga kita dilarang naek ke atas sampai cuaca kembali baik, dikhawatirkan bahan mercusuar yang terbuat dari besi menjadi penghantar yang baik saat ada halilintar.
Pemandangan dari bagian tertinggi di mercusuar sangat indah, menciptakan golden ratio sendiri di mata. Apalagi jika beruntung ada banyak kapal bersandar di pantai, maka akan menciptakan pemandangan layaknya kipas.
Di pulau kepayang, kita menyusuri hutan lindung yang ada di sana untuk melihat kura-kura.
Konservasi Kura-kura di Pulau ini milik orang asing yang peduli terhadap lingkungan, jadi setelah kura-kura besar mereka dilepas ke air laut. Karena terlalu lama mengeksplorasi pulau ini akhirnya kita tidak sempat untuk turun di Pulau ketiga dan hanya lewat di Pulau Burong, matahari semakin turun ke ujung barat menandakan senja telah tiba dan perjalanan hari itu harus segera di akhiri. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan perjalanan saat itu.