Backpacking South Korea : Nami Island

Nami island sebenarnya tidak masuk ke dalam daftar tempat yang harus kita kunjungi di Seoul. Bukan karena tempatnya gag indah atau kurang menarik, tapi karena ada yang lebih menarik daripada hanya sekedar melihat pemandangan. Tadnya kami berencana pergi ke yongpyong untuk maen ski di resort. Apalagi berdasarkan situs di CNN tempat ski di sana sangat di rekomendasikan di level se Asia.

Sayangnya kita terlalu awal tiba di Seoul, salju belum turun sehinggi resort ski masih tutup. Salju baru diperkirakan turun akhir November. Informasi tersebut baru saya dapat ketika saya berada di subway saat saya berkenalan dengan mahasiswi asli Malaysia yang sedang mengambil kuliah di daerah Sinchon, Seoul, Korsel. Akhirnya keluarlah ide pergi ke nami island, yang konon katanya terkenal setelah pembuatan winter sonata. Padahal ak juga gag ngikutin winter sonata, cuma pernah denger judulnya aj. Pergilah kita ke nami island hari sabtu ke sana, ternyata weekend pengunjungnya benar-benar luar biasa. Di mana-mana rame dan antri, jadi bete duluan deh…liat lebih banyak orang daripada tempat sepi nya, gimana foto2nya nih.

Kita pergi ke sana menggunakan subway, berdasarkan info yang kita peroleh dari tempat kita menginap sampai nami island memakan waktu 90 menit. Stasiun terakhir sebelum menyebrang menggunakan ferry adalah stasiun Gapyeong. Dari stasiun Gapyeong sampai ketempat penyeberangan ferry kurang lebih 1.5 km. Bisa jalan, bisa naek bis umum atau naek taksi. Kalau weekend sangat padat sehingga naik bis umum harus berebut, begitu pula naek taksi harus antri (bayar sekitar 3000 KRW), opsi terakhir adalah jalan, meskipun jalanan cenderung panas dan tandus. Kalau saya kemaren pilih antri taksi, soalnya sudah pegel berdiri di subway jadi uda males jalan, belum lagi di nami island nya juga jalan, daripada habis energi sebelum pertempuran..hehehehe.

Sampainya di Gerbang nami nara kita diharuskan membeli tiket, harganya sekitar 8000 KRW/orang, tiket ini biasa disebut dengan paspor dan gerbangnya disebut gerbang imigrasi, jadi jangan kaget ya ini cuma nama saja paspor kita gag di cek kok. Kemudian kita harus mengantri masuk ke dalam ferry untuk menyeberang ke pulau di seberang, butuh waktu sekitar 5-10 menit untuk menyeberang.

Kapal ferrynya juga armadanya cukup banyak jadi tak perlu khawatir apabila antriannnya cukup panjang, karena cukup cepat juga untuk tiba di giliran kita.

Sesampainya di nami island, jika musimnya tepat yaitu musim gugur kita akan melihat daun-daun di pulau ini berubah warna menjadi kuning dan merah. Sangat indah dipandang, mengingat kita dari negara tropis tidak pernah melihat fenomena semacam itu.

Di dalam nami island yang menarik adalah bagaimana pemerintah korea berusaha merangkul seluruh bangsa-bangsa di dunia agar betah mengunjungi korea dengan memasang papan nama-nama negara di dunia beserta pimpinan negaranya dan kondisi negaranya. Sehingga kita sebagai warga negara yang bersangkutan timbul rasa bangga karena negara kita dianggap oleh Korsel.

Di nami island ini memang akan banyak ditemui properti shooting winter sonata. Mulai dari patungnya, jembatan tempat mereka melakukan shooting first kiss, sepeda, foto-foto dan banyak lagi. Karena aku bukan penggemar mereka, ya agak kurang menantang.

Di pulau ini kita bisa juga menyewa sepeda untuk mengelilingi pulau, kalau saya lebih suka jalan, kita bisa berfoto-foto di segala spot sambil mengolah kreatifitas agar menghasilkan foto yang tidak biasa-biasa saja. Di pulau ini untuk yang muslim dapat dijumpai mushola yang terletak di tengah pulau, dana beberapa makanan untuk muslim. Mengunjungi pulau ini tanpa membawa kamera kurang ada manfaatnya menurutku, karena tempat ini bagus buat foto-foto, hehehe.

1 thought on “Backpacking South Korea : Nami Island

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *