Makassar

Setelah satu tahun vakum dari travelling karena hamil dan melahirkan, akhirnya kota makassar adalah pembuka  travelling di tahun 2012 ini.

Mendarat di Bandara Ujung Pandang membuatku sedikit tercengang, bandaranya sudah bagus, mirip bandara changi di Singapore, bahkan aku mendengar penumpang lain yang berkomentar mirip bandara di Korea Selatan. Keluar dari Bandara aku segera menuju ke tempat penginapan di hotel mercure makassar, di daeng tompo. Ternyata letak hotel ini tepat di dekat pantai losari, jadi kalo mau maen ke pantai tinggal jalan, 10 menit juga sampai.

Selama perjalanan menuju hotel yang ditempuh sekitar 1 jam lewt tol menyuguhkan pemandangan yang tidak membosankan. Rupanya makassar ini terletak di tepi pantai, mirip cirebon atau kuta, Bali. Memasuki kota Makassar ingatan ku jadi melayang ke Solo, tatanan di kota ini mirip kota kecil Solo di Jawa Tengah, atau karena ruteku tidak melewati gedung bertingkat atau memang di makassar tidak ada gedung bertingkat, sepertinya makassar kota yang sedang berkembang. Banyak hotel baru kutemui di kota ini, letaknya pun berada di tengah lokasi perumahan penduduk. Padahal lazimnya hotel-hotel pasti di temui di jalan utama kota-kota di Indonesia.

Yang unik dari perjalananku kali ini adalah aku meninggalkan anakku  selama 4 hari yang masih berusia 5 bln di rumah di bawah asuhan neneknya dan masih ASI ekskulsif sampe 6 bulan. Persiapan pun sudah aku lakukan sebulan sebelumnya, alhasil aku berhasil meninggalkan stok asi 40 botol @ 100 ml. Alat tempur semacam apron (penutup menyusui), ice gel, plastik ASi nature dan cooler bag sudah siap di tangan, sehingga kapanpun ‘pumpkin’ semua sudah siap. Menjelang keberangkatan ice gel sudah aku bekukan 48 jam sebelumnya di freezer. Pas hari H ice gel aku masukkan ke dalam cooler bag siap aku tenteng kemanapun aku pergi. Pumpin pertama kali aku lakukan di Mushola ruang tunggu, entah kenapa sebelum berangkat payudaraku mengalami bengkak ringan, padahal sebelumnya sudah aku susui langsung persis sebelum aku check in.

Karena terburu waktu akhirnya pumpkin pertama ak sudahi, payudara masih dalam kondisi bengkak aku segera boarding, sesi pumpkin ak lanjutkan di dalam pesawat dengan menggunakan apron, tapi ini tidak terlalu membantu, pumpkin didalam pesawat dengan kondisi yang kurang nyaman membuat hasil pemerahan kurang maksimal, hanya 3/4 dari hasil normal yang biasa aku dapat, plus payudara masih tetap bengkak.

Mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin ujung pandang disuguhi pemandangan yang menurutku hebat, bandara sudah berbenah. Dari Bandara langsung meluncur ke hotel Mercure, dekat pantai losari. Lewat tol butuh waktu sekitar 1 jam sampai di hotel. Hotel Mercure Makassar terbilang masih baru bangunannya jadi jauh dari kesan jadul. Mau ke pantai losari pun dekat, beli suvenir juga dekat ke tempat wisata kuliner juga dekat. Tapi kalo naek becak di makassar harus di nego di awal dengan jelas kalo tidak mau kemahalan.

Makassar terkenal dengan makanan lautnya, mulai dari otak-otak ibu elly, ikan kudu, ikan sunu, kepiting surya, ikan bandeng, ikan teri ada semua di sini. Warung makan ikan bakarnya pun ada di mana-mana dengan tatanan ikan segar yang dibariskan rapi siap untuk dipilih. Rugi ke Makassar kalo tidak mencoba masakan seafoodnya. Untuk minuman makassar juga terkenal dengan markisa dan durian.

So…mau ke makassar ? ayo makang ikang mi….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *