Backpacking To Singapore [Raffles Place]
Setelah semua urusan di Bandara Changi selesai, saat itu juga di hari I tiba sekitar pukul 15.00 kita naik MRT menuju Raffles Place. Sebenarnya tidak ada tempat spesifik yang akan kita kunjungi di Singapura, backpacking ke Singapura lebih ditujukan untuk uji coba backpacking ke negara-negara lain yang lebih jauh dan tidak sesempurna Singapura.
Meluncur ke Raffles Place dengan MRT hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit dari Bandara Changi, dengan 1 kali transit yaitu di tanah merah. Turun dari MRT agenda pertama yang kita lakukan adalah mencari mushola/masjid. Singapura berbeda dengan Indonesia, jika di Indonesia minimal mushola pasti ada dimanapun kita pergi sedangkan di pengalaman kami selama 3 hari di Singapura kita tidak pernah menemukan mushola, yang ada selalu masjid, dimana biasanya dalam satu kawasan besar hanya terdapat satu masjid. Bagi backpacker seperti kita saat hal ini menjadi suatu tantangan tersendiri, karena kita harus bisa benar-benar menata rute perjalanan…kalo tidak mau pingsan di jalan..^_^..
Di Raffles Place ada satu masjid, namanya lupa (tapi tempatnya tak jauh dari stasiun MRT Raffles Place). Sehabis sholat, kita berdua keliling sekitar sambil adaptasi dengan budaya baru, ternyata disini jam telah menunjukkan pukul 16.30 kalo pake waktu WIB sih tinggal dikurangin 1 jam. Baru terasa perut ini lapar juga karena sesiangan belum diisi. Teringat juga belum mengabarkan ke keluarga di Indonesia kalo kita telah mendarat dengan selamat. Iseng2 aku liat HP, ternyata kartu mentariku yang belum aku matikan di Singapura dikenali, tetapi memakai jaringan mereka. Jadi terkadang berubah-ubah operatornya dari starhub, singtel dll tergantung jaringan kayaknya. Iseng aku kabari keluarga di Indonesia pake SMS, ternyata bisa tetapi muahalnya minta ampun Rp 4000/sms. Akhirnya kita memutuskan membeli operator lokal Singapura untuk memberikan kabar di Indonesia. Pilihannya jatuh pada singtel. Harganya sekitar 15 USD Singapura untuk pulsa 18 USD Singapura. Kalo dirupiahin ya emang jatuhnya mahal sih…kalikan aja Rp 6700 (kurs dollar singapore saat kita pergi). Tapi kalu untuk ukuran tarip buat habisin 18 USD Singapura…ditanggung puas dah. Mo telpon, sms ato ngrumpi sama keluarga di Indonesia gag abis-abis. Coba aja kalo pake nomer Indonesia, bisa jutaan kali..>_<.
Makan kita juga tidak berani wisata kuliner di sini, selain takut mengandung babi, kita juga belum tau kecenderungan rasa masakan Singapura. Sebentar keliling-keliling mencari makanan, kok semuanya terdengar asing, akhirnya menemukan masakan khas indonesia tapi harganya selangit, bisa @ 18USD, kalo 2 orang artinya 36 USD dan artinya lagi kalo di kurs kan dalam Indonesia adalah…..@$!$!@$#%#% ratus ribu..:(. Akhir kata kita memilih rumah makan universal..alias Mc Donald. Kita pesen Big Mac saat itu…2 Big Mac kena 8,6 USD Singapura, murah meriah khan…uda bisa buat berdua lagi. hehehe. Big Mac di Singapura beda dengan di Indonesia, dari sisi roti di sini rotinya lebih fresh (tidak kempes) tetapi dari sisi isinya…mangstabs di Indonesia, masakan di Singapura memang terkenal hambar…atau minim garam. (Biar gag kena stroke kali yee..).
Selesai makan, mulai dah jepret sana jepret sini diri sendiri..hehehe.
Bersihnya sungai-sungai di Singapura, sehingga enak di lihat dan tentu saja…buat foto-foto..^_^. Raffles Place ini adalah tempat awal dimana raffles menginjakkan kaki di Singapura pertama kali.